Selasa, 30 Januari 2018

xx Days Writing Challenge

Tak terasa ini adalah hari ke-30 dalam bulan Januari. Ini adalah tulisanku ke-30 sejak tahun baru 2018. Awalnya tidak ada rencana khusus setiap hari harus menulis satu tulisan berfaedah (walau sering tulisanku tidak berfaedah). His name also effort. Namanya juga usaha. Saat menulis di tanggal 1 Januari tidak ada rencana untuk melakukan tantangan ini (padahal tidak ada orang yang menantang untuk melakukan tantangan ini). Namun, setelah menyadari liburanku gabut dan tidak ada kegiatan khusus ya sudah dicoba saja. Satu hari satu tulisan. Bismillah, kemudian tidak terasa sudah tanggal 30.

Menulis rutin di saat liburan sebenarnya sudah pernah kurencanakan saat liburan sejak zaman masih sekolah. Sayang sekali sering berujung wacana tanpa realisasi. Syukurnya, sejak aku diberi rezeki untuk berkuliah. Aku mendapat lingkungan dunia maya yang kondusif untuk menulis. Aku menemukan banyak tulisan bagus yang ditulis oleh temanku sendiri. Aku terinspirasi dengan tulisan mereka. Aku ingin bisa menebar kebaikan seperti mereka. Prinsipku bukanlah "be yourself" tapi "be your betterself". Semoga aku bisa menjadi lebih baik.

Dalam menulis, seringkali aku menghadapi hambatan. Menurutku, hambatan terbesar dalam menulis adalah hampanya inspirasi. Pernah kusinggung di tulisanku ke-25 saat benar-benar hampa inspirasi. Akhirnya aku teringat perkataan salah satu Ustadzku dulu di Isy Karima, "Tulislah apa yang kamu pikirkan dan jangan pikirkan apa yang mau kamu tulis." Cara ini cukup efektif kalau tujuannya yang penting menulis tapi kualitas tulisannya belum tentu memuaskan.

Tidak hanya hambatan menulis yang harus dihadapi, hambatan merutinkan menulis juga harus dihadapi. Adalah hal wajar menurutku dalam merutinkan hal baru akan terasa berat pada suatu saat. Namun jika hambatan itu bisa dilewati, akan terasa hal sebaliknya. Jika tidak melakukan rutinitas maka akan terasa ada yang kurang dalam menjalani hari itu.

Seringkali dalam menulis aku takut tulisanku tidak bagus, takut tulisanku tidak berfaedah, hanya coretan tidak jelas. Namun aku tetap mencoba untuk terus menulis. Biarlah ini menjadi proses. Bukankah kita sebaiknya menikmati sebuah proses? Aku bahagia nantinya jika bisa senyum-senyum sendiri menertawakan tulisanku yang dahulu. Itu artinya ada perkembangan dalam tulisanku.

Jatiasih, 30 Januari 2017
Bukhori Ahmad Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

/