Kamis, 11 Januari 2018

Inspirasi dari Surat Yusuf



Sebelum membaca tulisan ini lebih lanjut, ada baiknya membaca makna surat Yusuf (minimal terjemahan) terlebih dahulu, sebuah surat yang dari awal hingga akhir berisi kisah nyata inspiratif.

Ada seorang ibu hamil yang membacakan surat Yusuf pada janinnya. Saat ditanya untuk apa membaca surat Yusuf bukan surat yang lain? Sang Ibu menjawab, "Dokter kandungan menyatakan bahwa anak yang ada di rahimku ini berjenis kelamin laki-laki. Aku ingin anakku kelak seperti Nabi Yusuf, ganteng, shalih, dan menjadi pemimpin."

Kali ini aku tidak ingin membicarakan amalan yang dilakukan ibu itu apakah sesuai sunnah atau tidak. Namun, jika benar ibu itu ingin anaknya seperti Nabi Yusuf. Apakah ibu itu ingin anaknya didengki oleh saudara-saudaranya sendiri sampai dibuang ke sumur melalui sebuah skenario yang rapi,

"Ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepadamu, dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik." Seorang di antara mereka berkata, “Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir, jika kamu hendak berbuat.”" ayat 8 - 10 (skenario dan pelaksanaan lengkapnya ada di ayat-ayat selanjutnya)

dijual murah sebagai budak berlian di negara lain,

"Dan mereka menjualnya (Yusuf) dengan harga rendah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya." ayat 29

digoda oleh istri pejabat,

"Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang yang zhalim itu tidak akan beruntung." ayat 23

tapi malah difitnah menggoda,

"Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, “Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?”" ayat 25

memilih dipenjara daripada berbuat yang tidak-tidak,

"Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”" ayat 33

sudah meminta temannya yang bebas dari penjara agar menjelaskan ke pihak berwenang tentang dia tak bersalah tapi dipenjara harapannya dia bisa bebas malah temannya lupa akhirnya bertahun-tahun lagi di penjara.

"Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, “Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka setan menjadikan dia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya." ayat 42

Apakah ibu itu ingin anaknya mengalami episode yang sangat berat dalam hidup seperti yang dialami Nabi Yusuf? Belum tentu jawabannya iya.

Baru setelah Raja Mesir mencari orang yang bisa men-ta'bir (takwil) dan tidak ada yang bisa, teman Nabi Yusuf ingat bahwa Nabi Yusuf yang masih di penjara itu bisa men-takwil mimpi, akhirnya Nabi Yusuf keluar dari penjara dan men-takwil mimpi Raja. Tak hanya men-takwil mimpi itu (yang artinya akan ada kekeringan panjang), Nabi Yusuf juga menawarkan solusi. Setelah itu berangsur-angsur nasib Nabi Yusuf membaik, menjadi menteri dari raja Mesir tersebut.

Seringkali kita terinspirasi dari orang sukses dan ingin menjadi orang sukses. Namun, kadang kita lupa cerita sebelum orang itu meraih kesuksesannya. Kita hanya ingat bagian enak di akhir melupakan kepahitan di awal. Oleh karena itu, untuk kamu yang merasa hidupnya sekarang rumit, barangkali kamu sedang di seperti episode sulit Nabi Yusuf. Yakinlah ada episode indah yang menantimu setelah ini.

Karena ada baiknya, semakin gelap malam, semakin larut malam, kita semakin sadar bahwa fajar semakin dekat.

Jatiasih, 11 Januari 2018
Bukhori Ahmad Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

/