Jumat, 05 Januari 2018

Barakah Ilmu

Pembeli adalah raja. Itu adalah slogan untuk konsumen barang maupun jasa. Namun, ternyata ada pengecualian, yaitu pada ilmu. Jika pada dasarnya konsumen barang dan jasa harus diperlakukan bak raja maka berbeda dengan ilmu, justru yang pemberi ilmu itulah yang seharusnya diperlakukan bak raja. Walau mungkin terjadi pergeseran nilai-nilai di beberapa tempat mengenai hal ini namun pada dasarnya orang yang memberi ilmu akan dihormati.

Pernahkah terpikir mengapa ini terjadi? Silakan dapat ditanggapi via komentar. Namun, izinkan saya bercerita tentang apa yang namanya 'barakah' ilmu. Mungkin bahasa umumnya adalah berkah.

Wejangan yang saya dapatkan dari asatidzah (jama' dari ustadz) saya adalah buatlah ridha orang yang mengajarkanmu ilmu agar ilmu yang kamu dapat itu barakah. Wejangan ini kuputuskan untuk tidak kukritisi dan kupercayai begitu saja.

Lalu apa untungnya ilmu yang barakah? Barakah sendiri dalam bahasa Arab adalah ziyadatul khair atau bertambahnya kebaikan. Ilmu yang mungkin hanya beberapa tapi barakah akan membawa banyak kebaikan bahkan dapat mengalahkan kebaikan ilmu yang lebih banyak namun barakahnya kurang. 

Sering diriku ini merasa sudah tahu keutamaan amalan ini, sudah paham tatacara pelaksanaan ibadah ini, tapi sering rasanya berat untuk melaksanakannya, tak berkesempatan untuk mengamalkannya. Bisa jadi ilmuku tidak barakah.

Dulu seorang ustadzku memberi contoh seperti ini. Ada alumni yang saat di pondok pintar tapi kurang ihtiram-nya (penghormatan) kepada asatidzah maupun yang lainnya sehingga barangkali ilmu yang didapat kurang barakah. Saat lulus dan di masyarakat, alumni tersebut kurang bermanfaat di lingkungannya. Mungkin bahasa untuk alumni kampus: tidak dapat kerja di mana-mana.

Adapun ilmu yang barakah, bisa jadi secara kuantitasnya sedikit namun secara kualitas dan manfaat akan besar. Bisa jadi salah contoh ilmu barakah adalah saat mepet mau ujian kita hanya sempat mempelajari beberapa materi namun saat ujian materi itu yang keluar. Bisa jadi ini adalah ilmu yang barakah dalam jangka pendek.

Ada sebuah contoh ilmu barakah yang dapat kita temui dengan mudah. Bagaimanakah dulu saat kita belajar membaca Alquran? Banyak metode yang ada di Indonesia namun paling banyak menggunakan metode IQRO' yang diciptakan oleh KH. As'ad Humam. Bayangkan berapa juta anak Indonesia yang terbebas dari buta huruf Alquran dengan metode ini? Setiap huruf Alquran yang dibaca akan mendapat 10 kebaikan kepada masing-masing pembacanya, pengajarnya, pengajarnya pengajar, dst. Setiap huruf yang dibaca oleh orang yang melek huruf Alquran karena beliau maka pahalanya akan sampai beliau. Sungguh sebuah kebermanfaatan dan pahala yang luar biasa.

Semoga Allah memberkahi seluruh ilmu kita, aamiin.


Ditulis di atas Gojek Jatiasih - Cawang dilanjutkan di taksi menuju Slipi.
5 Januari 2018
Bukhori Ahmad Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

/