Sabtu, 08 Juli 2017

FAQ Jalur Tahfizh UNS

Berhubung banyaknya pertanyaan mengenai 'Jalur Tahfizh' Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan saya menemukan beberapa kesalahpahaman terkait ini, saya ingin menuliskan apa yang saya ketahui tentang hal ini. Tulisan ini subjektif, jika pembaca mengetahui hal yang berbeda dengan tulisan ini dimohon untuk menanggapi tulisan ini. Semoga coretan ini dapat menjawab pertanyaan yang sering muncul dan meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.

Akhir-akhir ini mulai menjadi 'trend' hafalan Alquran (tahfizh) menjadi salah satu unsur prestasi yang dapat menjadi nilai tambah calon mahasiswa untuk diterima sebagai mahasiswa di beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta. UNS salah satunya yang sudah menjadikan hafalan Alquran sebagai unsur prestasi dalam penerimaan mahasiswa di jalur undangan seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sejak tahun 2012.

Untuk mempermudah, tulisan ini disusun menjadi pertanyaan (Q) dan jawaban (N)

Q: Kak, jalur tahfizh UNS kapan dibukanya? Pengumuman resmi tentang jalur ini bisa aku akses di mana ya?

A: Sebenarnya mahasiswa yang diterima di UNS dengan prestasi tahfizh BUKAN masuk melalui jalur tersendiri melainkan masuk melalui jalur undangan seperti SNMPTN. Jadi, tahfizh menjadi nilai tambah dalam seleksi mahasiswa jalur undangan di UNS. Menurut pihak rektorat, hafalan 15 juz disetarakan dengan juara olimpiade nasional dan hafalan 30 juz disetarakan olimpiade internasional.

Berita (jika tidak bisa disebut pengumuman) resmi dari UNS mengenai hal ini dapat dibuka di sini.

Q: Kak, jadi yang mendaftar dengan prestasi tahfizh ini pasti diterima ya?

A: Tidak pasti, namanya juga seleksi tentu ada juga yang tidak diterima. Sekali lagi, prestasi tahfizh hanya menambah poin untuk diterima. Akademik calon mahasiswa juga diperhatikan.

Q: Apa syaratnya agar bisa mendaftar UNS dengan prestasi tahfizh ini?

A: Harus menjadi peserta SNMPTN terlebih dahulu. Pastikan terlebih dahulu amankan kursimu untuk mendaftar SNMPTN karena di tahun 2017 siswa dari sekolah berakreditasi A yang berhak mendaftar SNMPTN hanya 50% terbaik. Adapun untuk akreditasi di bawahnya maka kuotanya kurang dari itu. Selengkapnya bisa dibaca ketentuannya di laman resmi SNMPTN.

Q: Berapa hafalan minimal untuk prestasi tahfizh ini?

A: 15 juz.

Q: Kak, aku sudah menjadi peserta SNMPTN. Langkah selanjutnya untuk mendaftar UNS dengan prestasi tahfizh bagaimana?

A: Pastikan UNS menjadi salah satu pilihanmu di SNMPTN. Lalu unggah (upload) sertifikat tahfizh atau surat yang menerangkan tentang hafalanmu di halaman unggah prestasi. Pastikan juga ada komunikasi antara sekolah dan Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS. Saat saya mendaftar SNMPTN 2016, Kepala Madrasah saya membuat surat keterangan mengenai para pendaftar ke UNS yang menggunakan prestasi tahfizh dan mengirimkannya ke Panitia SPMB UNS.

Q: Kak, setelah diterima dengan tahfizh ini berarti kuliahnya gratis ya?

A: Tidak, tetap membayar UKT seperti mahasiswa seperti biasanya kecuali yang bidikmisi. Akan ada banyak tawaran beasiswa setelah mahasiswa masuk nanti. Termasuk salah satunya Beasiswa Huffadz Kedokteran yang informasinya dapat diakses di sini.

8 Juli 2017
Mahasiswa Kedokteran UNS 2016,
Bukhori Ahmad Muslim

Selasa, 27 Juni 2017

Menulis

Menulis, apa sih motivasimu menulis? Banyak bacaan yang pernah kubaca mengenai motivasi menulis. Ada yang menulis untuk menulis, iya hanya untuk menulis, hanya menyalurkan hobi dan netral tanpa ada kepentingan lain. Ada juga yang menulis karena ingin abadi namanya ditulis oleh sejarah. Juga ada yang ingin pahalanya terus mengalir hingga hari kiamat nanti seperti yang dilakukan oleh Ulama' yang mewariskan banyak sekali kitab. Ada juga yang menulis untuk menginspirasi banyak orang. Juga ada yang mencari penghidupan dalam dunia tulis-menulis ini. Banyak sekali motivasi orang dalam menulis dan dalam sekali menulis bisa banyak motivasi yang terkandung.

Terakhir aku bertanya kepada diri sendiri, "Apa motivasimu menulis?" Aku hanya bisa menjawab, "Belajar." Biarlah aku menulis dan berproses. Ada waktunya nanti semoga saat aku membaca tulisan-tulisanku yang sudah lalu, aku hanya bisa tersenyum mentertawai tulisanku. Itulah yang kuharapkan. Karena jika aku bisa menyenyumi (baca: men-senyumi) tulisanku terdahulu, berarti ada perkembangan tulisanku dari waktu ke waktu. Biarlah orang-orang keren di sekitarku sekarang sudah bisa berkarya dan menginspirasi banyak orang melalui tulisannya ataupun aksinya karena kuyakin setiap orang memiliki zona waktunya masing-masing untuk 'mengorbit'.

Ditulis saat gabut di sebuah pusat perbelanjaan dekat perbatasan Jakarta-Bekasi, malam 4 Syawal 1438 H
Bukhori Ahmad Muslim

Kamis, 25 Mei 2017

H-1 Ramadan

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an," (QS. Al-Baqarah (2) : 185)

Tak terasa malam ini adalah malam terakhir bulan Sya'ban dan maghrib esok hari sudah masuk bulan Ramadan. Pernahkah terpikir mengapa pada ayat ini (2:185) Allah memilih diksi (pilihan kata) Al-Quran padahal Al-Quran sendiri memiliki banyak nama dan pilihan kata seperti Al-Kitab (contoh paling mudahnya di 2:2), Al-Furqon (buka saja awal surat Al-Furqon), dan masih banyak lagi. Pernahkah kita men-tadabbur-i ayat ini?

Allah menggunakan diksi 'Al-Qur'an' alih-alih Al-Kitab (buku), Al-Furqon (pembeda), Al-Huda (petunjuk), atau yang lainnya pada ayat ini bukanlah tanpa hikmah. Mari kita kaji kembali ke arti secara bahasa. Al-Qur'an secara harfiah/bahasa adalah bacaan. Seakan ini isyarat bahwa pada bulan Ramadan adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk membaca, membaca Al-Qur'an tentunya.

Para pendahulu kita sudah memberi banyak teladan yang sangat keren dalam memperbanyak tilawah Al-Qur'an di bulan Ramadan. Sebut saja Imam Asy-Syafi'i rahimahullah mengkhatamkan Al-Qur'an ENAM PULUH (60) kali di bulan Ramadan. Juga ada Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu yang SETIAP HARINYA khatam Al-Qur'an di bulan Ramadan.

Lalu pertanyaannya, bagaimana dengan kita? :(
Sudahkah kita memiliki target berapa kali khatam tilawah Al-Qur'an pada Ramadan kali ini? Yuk di Ramadan tahun ini kita khatam tilawah Al-Qur'an minimal banget sekalii aja kalau bisa lebih dari itu :)
Siapa yang tahu barangkali ini Ramadan terakhir dalam hidup kita?

"Maka tidakkah mereka menghayati (tadabbur) Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?" (QS. Muhammad (47) : 24)

KUA, 25 Mei 2017 M malam 30 Sya'ban 1437 H
Bukhori Ahmad Muslim

Komitmen

Biasanya di setiap wawancara untuk kepanitian, organisasi, atau semacamnya kita ditanya komitmen kita. Menjawab saya siap berkomitmen juga ada yang menambahkan alasan-alasan agar terlihat meyakinkan memang sangatlah mudah dan itu hanya berlangsung beberapa detik saja. Namun, komitmen tidak berhenti di detik itu saja. Komitmen akan terus mengikat hingga amanah itu purna ditunaikan.

Jika kita mengemban amanah lalu terasa malas untuk menunaikannya, ingatlah komitmen yang pernah kita buat. Bukankah dahulu kita dahulu sudah memiliki kesempatan untuk tidak mengambil amanah itu? Jika kita dahulu sudah memilih untuk mengambil amanah itu maka tunaikanlah walau terasa lelah dan membosankan. Tunaikanlah hingga lelah merasa lelah menyertaimu. Tunaikanlah hingga bosa merasa bosan menyertaimu. Yakinlah jika amanah terasa begitu berat maka amanah itulah yang membuat kuat pundak kita.

Anggaplah komitmen-komitmen yang sudah dibuat adalah latihan untuk komitmen kita sehidup-sesurga :)

KUA, 29 Sya'ban 1438 H
Yang masih belajar berkomitmen,
Bukhori Ahmad Muslim.

Senin, 27 Maret 2017

Kontribusi

Selama sepekan terakhir saya belajar dari banyak orang apa arti kontribusi. Saya diberi kesempatan untuk belajar dari banyak orang yang kelak mereka akan mengemban amanah besar. Belasan orang telah menyampaikan motivasi mereka dan menjelaskan siapa diri mereka. Bak mendapat energi positif, saya juga ikut termotivasi namun makin menjadi merasa bukan siapa-siapa dibanding mereka.

Beberapa orang yang saya belajar banyak dari mereka akhir-akhir ini sebenarnya sudah memberi banyak kontribusi banyak dengan menempati berbagai amanah di berbagai tempat namun tetap menganggap dirinya masih belum sepenuhnya berkontribusi untuk angkatan. Sebenarnya mereka di berbagai tempat sudah membawa nama harum angkatan namun mereka tetap ingin berkontribusi nyata untuk angkatan. Kontribusi nyata untuk angkatan -menurut kesimpulan saya yang terbatas ini- bagi mereka adalah menyukseskan acara angkatan dari berbagai bidang. Tidak peduli di bidang mana mereka akan ditempatkan, yang penting mereka dapat berkontribusi sesuai keahlian dan spesialisasi masing-masing.

Satu pekan yang cukup melelahkan ini telah usai tapi saya sadar bahwa usaha belajar dari banyak orang ini takkan sia-sia. Banyak ide, inovasi, motivasi, evaluasi, kriteria ideal, dan hal lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu telah mereka ajarkan pada diri saya ini. Mungkin yang tertulis di kertas ini adalah pewawancara, namun sejatinya yang lebih tepat adalah pembelajar akan nilai-nilai yang mereka sampaikan.

Hari Kejepit Nasional, 27 Maret 2017

Terima kasih untuk kawan-kawan formatur. Semoga yang terpilih Allah bantu untuk tunaikan amanahnya.
Gambar selengkapnya

Jumat, 24 Maret 2017

Perantara & Tujuan

"Keren itu bukan tujuan, tapi hanya perantara saja." (26 Februari 2017)

Sering kali sesuatu yang sebenarnya hanyalah sebuah perantara karena ego kita hal itu berubah menjadi tujuan. Misalnya aku harus ikut ini harus ikut itu, harus aktif ini aktif itu, harus IP cumlaude, harus jadi aslab, dsb. Saat hal itu tak tercapai langsung down. Misalnya juga pokoknya aku harus masuk universitas ini universitas itu namun ternyata takdirnya di universitas lain. Padahal kita bisa aktif di sebuah tempat, IP bisa cumlaude, atau mendapat posisi tertentu hanyalah sebuah perantara agar kita bisa menjadi tujuan kita.

Tertutupnya sebuah pintu perantara bukan berarti tertutupnya pintu untuk menggapai tujuan sama sekali. Terkadang kita terlalu lama meratapi tertutupnya sebuah pintu perantara sehingga kita tak sempat menyadari ada pintu perantara lain yang secara bersamaan terbuka untuk kita.

Hal pertama yang dapat dilakukan saat merasa tertutupnya sebuah pintu perantara adalah menerima dengan ikhlas serta merenungi hikmahnya. Sering diri terlalu berambisi dalam meraih sesuatu hingga lupa akan esensinya. Sering bertanya 'mengapa tidak dapat' dan berandai 'seandainya di sana' tapi lupa apa sih tujuan diri ini? apakah masih ada jalan menuju tujuan?

Namanya hikmah biasanya baru terasa di akhir. Rencana-Nya memang sangatlah indah walau mungkin bukan indah di awal karena Dia memang sebaik-baik pembuat rencana. Banyak surprise yang akan kita hadapi dari takdir-takdir-Nya. Banyak hikmah-Nya yang belum dapat kita pahami sampai sekarang, namun yakinlah dengan banyak merenung dan bersyukur kita akan paham bahwa takdir Allah adalah yang terbaik.


KUA, 24 Maret 2017 23:59 WIB

*Bukan Kantor Urusan Agama, melainkan Kontrakan Ulul Albab.

Kamis, 16 Februari 2017

Kembali ke Rutinitas

Nabi pernah bersabda, "Ada dua nikmat yang banyak manusia melalaikannya: kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhori)

Beranjak dari sabdanya, mari kita renungkan dan evaluasi liburan kita yang sudah berlalu. Apakah nikmat waktu luang yang pernah ada sudah kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya? Apa kabar rencana mencicil belajar sebelum masuk semester genap? Apa yang kita lakukan saat liburan jika dibandingkan dengan apa yang kita lakukan saat hari-hari kuliah?

Setelah saya renungkan, untuk jiwa yang masih belum dewasa ini dan ingin terus belajar untuk lebih dewasa, liburan bisa menjadi sebuah penyesalan dan rutinitas kuliah adalah realita yang patut disyukuri. Rutinitas mungkin hal yang membosankan dan menjenuhkan. Namun, dengan rutinitas yang ada kita lebih mudah untuk produktif dan terus berkarya.

Saya teringat wejangan guru saya saat dulu saya masih menginjak bangku SMP, "Jangan beri pekerjaan ke orang menganggur tapi beri saja pekerjaan ke orang sibuk." Sekilas hal itu terdengar aneh, namun hal itu terasa sangat benar saat saya di masa liburan yang 'gabut' (gaji buta). Banyak rencana yang seharusnya terlaksana mengingat luangnya waktu namun hal itu hanya sekadar menjadi rencana karena terlenanya diri dengan kekosongan yang ada. Justru saat sudah masuk rutinitas rencana-rencana lebih mudah terlaksana.

Tentu rutinitas setelah lama dijalani akan terasa jenuh dan produktivitas akan turun. Oleh karena itu kita perlu yang namanya berhenti sejenak dari rutinitas. Bisa dengan piknik, liburan, wisata, dll. Namun yang perlu diingat jangan sampai waktu berhenti dari rutinitas terlalu panjang, yang kita butuh secukupnya saja agar bisa menghadapi rutinitas selanjutnya.

Alangkah indahnya hidup apabila kita bisa masuk ke dalam rutinitas yang membuat kita produktif. Alangkah menyesalnya hidup apabila kita menganggur dan mandul dalam berkarya.

MTQ Isy Karima, 16 Februari 2017

Minggu, 15 Januari 2017

Identitas Trigonimetri

Sementara ini, aku adalah cosec kuadrat lalu kamu menjadi cotan kuadrat sehingga aku tanpamu adalah satu (single).
cosec^2 A - cotan^2 A = 1
Juga masih sementara ini apabila kamu menjadi sec kuadrat aku menjadi tan kuadrat sehingga kamu tanpaku adalah satu (single).
sec^2 A - tan^2 A = 1
Akan datang pada waktunya aku menjadi kebalikanku yang dulu (sin kuadrat) dan kau juga (cos kuadrat) sehingga aku dan kamu adalah satu.
1/(cosec^2 A) = sin^2 A
1/(sec^2 A) = cos^2 A
_______________________+
sin^2 A + cos^2 A = 1
Oh iya, apakah kamu sadar sebenarnya sejak dulu kamu (cotan kuadrat) dan aku (tan kuadrat) juga dapat dipersatukan melalui perkalian?
cotan^2 A × tan^2 = 1
#MenolakLupa #Trigonometri

Sabtu, 14 Januari 2017

eF Ka (Part 3)

Mari kita lanjut kembali membahas perkuliahan di Prodi Kedokteran FK UNS. Sebelum membaca ini ada baiknya baca terlebih dahulu Part 1 dan Part 2.

SKILLS LAB
Tentunya dokter tidak sekadar mengetahui ilmu klinis saja, namun juga harus memiliki keterampilan klinis. Di sini mahasiswa belajar 'dokter-dokteran'. Belajar dari hal yang paling dasar, dari keterampilan komunikasi untuk sambung rasa (sambung rasa sama pasien aja bisa apalagi sama kamu, iya kamu. Wkwkwk), anamnesis (wawancara medis dokter terhadap pasien), antropometri (pengukuran tubuh), pemeriksaan tanda vital tubuh (seperti tekanan darah, frekuensi nadi, napas, dan suhu tubuh), pemeriksaan fisik yang meliputi abdomen (perut) dan thoraks (dada), cara mengisi rekam medis, lalu nanti akan semakin kompleks hingga seperti cara menjahit pasien, dsb.
Di sini, jadwal skills lab berurutan dengan jadwal diskusi tutorial. Jika jadwal tutorial pagi (7.50 - 9.30) maka jadwal skills lab siang (9.50 - 11.30). Begitu pula sebaliknya, jika jadwal tutorial siang maka jadwal skills lab pagi. Pembelajaran di skills lab terdiri dari kuliah pengantar, sesi terbimbing, dan responsi. Kuliah pengantar adalah kuliah yang disampaikan oleh dosen tentang materi yang akan dipelajari kepada mahasiswa satu kelas. Adapun sesi terbimbing adalah sesi pembelajaran perkelompok (kelompok skills lab sama dengan kelompok tutorial) yang akan dibimbing oleh dosen instruktur. Pada sesi ini mahasiswa sudah harus membuat buku rencana kerja (BRK). Apabila mahasiswa belum membuat BRK maka tidak diperkenankan untuk mengikuti sesi terbimbing ini dan dianggap tidak hadir. Kehadiran di skills lab harus 100%. Jika tidak memenuhi itu maka mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti ujian atau boleh mengikuti tapi nilainya E (0) untuk topik itu. Sesi terakhir adalah responsi. Responsi di sini bukan seperti responsi yang ada di lab lainnya. Responsi di sini tidak masuk nilai karena nilai skills lab murni dari ujian di akhir. Responsi skills lab adalah sesi mahasiswa memperagakan suatu keterampilan klinis di bawah supervisi (pengawasan) dosen dan disaksikan teman sekelompok atau mahasiswa saling berpasangan menjadi dokter-pasien bergantian. Mungkin lebih tepat namanya adalah responsi terbimbing.
Mahasiswa harus siap mencoba dan DICOBA. Dicoba maksudnya adalah menjadi objek percobaan keterampilan klinis temannya. Mungkin terdengar biasa saja, namun keterampilan pemeriksaan fisik yang meliputi abdomen dan thoraks memerlukan probandus (pasien-pasienan) yang melepas pakaian bagian atas. Mahasiswa laki-laki apalagi yang postur tubuhnya ideal harus merelakan badannya untuk menjadi bahan percobaan teman sekelompoknya. Dia harus merelakan badannya dibuka tanpa pakaian atas (masih menutup aurat), diraba dengan kulit ('dokter') bersentuhan langsung dengan kulit (probandus) tanpa penghalang apapun, diketuk, ditekan, dan didengarkan menggunakan stetoskop. Tentu semua ini demi pembelajaran.
Di sini, skills lab tidak termasuk dari bagian blok. Di tiap semester ada lima topik skills lab yang setiap topik berbobot 0,8 sks. Jadi, jika ditotal skills lab tiap semester normalnya 4 sks (0,8 dikali 5). Ujian skills lab adalah OSCE. Nilainya 100% murni dari OSCE.

OSCE
Objective Structured Clinical Examination. Ujian klinis secara objektif (?) dan terstruktur. Skills lab yang dipelajari selama satu semester akan ditentukan dalam OSCE yang beberapa menit saja. OSCE bisa dibilang adalah ujian praktek 'dokter-dokteran'. Mahasiswa dalam ujian ini layaknya seorang dokter menangani pasien sesuai skenario yang ada lalu dinilai oleh dosen yang tentunya asli dokter. Dosen menilai mahasiswa menggunakan checklist yang sudah dipublikasikan sebelumnya. Oleh karena itu, mahasiswa sudah mengetahui poin-poin apa saja yang harus dikuasai. Berikut contoh salah satu checklist di OSCE Semester 1.

Bentuk pelaksanaan OSCE adalah sebagai berikut. Mahasiswa perkelompok (12-13 orang) memasuki area skill lab. Setiap mahasiswa menempati satu ruangan. Apabila bel tanda station sudah selesai maka mahasiswa pindah ke ruangan sebelahnya entah dia dapat station istirahat atau dapat station ujian. Apabila mendapat station ujian maka sebelum masuk mahasiswa harus membaca soal yang di sebelah pintu terlebih dahulu.

Apabila mahasiswa tidak lulus salah satu topik OSCE (<70 atau di bawah B) maka akan dikenakan remidi. Berbeda dengan blok ataupun course, apabila remidi tidak lulus maka tidak bisa diulang di semester pendek namun harus diulang di tahun berikutnya.

FIELD LAB
Terjemahannya adalah laboratorium lapangan. Di sini mahasiswa mempraktikan ilmu dan keterampilannya langsung ke masyarakat. Mahasiswa perkelompok (kelompok field lab sama dengan kelompok diskusi tutorial dan skills lab) akan disebar ke berbagai penjuru puskesmas yang ada di sekitaran Eks-Karasidenan Surakarta (Solo Raya) yang meliputi Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Klaten, Boyolali, dan Wonogiri. Perpekan mahasiswa diberi jadwal satu hari penuh untuk melaksanakan kegiatan ini. Bisa dikatakan field lab adalah rekreasi bagi mahasiswa untuk berganti suasana kuliah yang berkutat di kampus.
Di setiap semester ada satu atau dua topik field lab. Field di tiap semester berbobot 2 sks. Apabila di satu semester ada satu topik maka topik itu bernilai 2 sks. Apabila pada satu semester ada dua topik maka tiap topik bernilai 1 sks. Field lab bukan bagian dari blok namun topik field lab sudah disesuaikan dengan blok dan skills lab yang sudah dipelajari. Sebagai contoh, saat topik field lab program pemantauan gizi balita dan ibu hamil yang membutuhkan keahlian antropometri ibu hamil dan balita dan pengetahuan tentang gizi buruk balita, mahasiswa sudah mempelajari hal itu di Skills Lab Antropometri dan di Blok Metabolisme, Nutrisi, dan Obat.
Alur pelaksanaan field lab diawali dengan kuliah pengantar lalu pretest (ujian) kemudian konsultasi pertama dengan dosen pembimbing lapangan (DPL). Setelah mahasiswa berkonsultasi dengan DPL, mahasiswa berkoordinasi dengan pihak puskesmas (kepala puskesmas dan dokter instruktur lapangan) untuk mengonfirmasi jadwal mereka di puskesmas. Mahasiswa diharuskan melaksanakan tiga kali lapangan dalam satu topik field lab. Mahasiswa akan dinilai untuk nilai lapangan oleh pihak puskesmas dengan checklist yang sudah disediakan oleh pihak field lab. Pada lapangan pertama mahasiswa menjelaskan kepada pihak puskesmas rencana mereka di lapangan kedua. Lapangan kedua adalah pelaksanaan sesuai topik. Hanya pada lapangan kedua DPL akan ikut membersamai mahasiswa. Sebagai contoh pelaksanaan lapangan kedua, pada topik pemantauan gizi balita dan ibu hamil mahasiswa terjun langsung ke posyandu binaan puskesmas mengukur berat badan, tinggi badan balita, dan lingkar lengan atas ibu hamil untuk menentukan status gizi mereka. Lapangan terakhir adalah lapangan ketiga di mana mahasiswa 'mempertanggungjawabkan perbuatannya' alias melaporkan kepada pihak puskesmas hasil kegiatan lapangan kedua. Sebelum lapangan ketiga mahasiswa harus sudah membuat laporan dan mengonsultasikan laporannya kepada DPL. Apabila laporan sudah disetujui oleh DPL maka laporan itu akan dipresentasikan ke pihak puskesmas. Pihak puskesmas berhak untuk meminta revisi apabila laporannya belum mereka setujui. Apabila laporan itu sudah disetujui maka dikumpulkan ke field lab. Selain laporan yang sudah ditandatangani pihak puskesmas, mahasiswa juga harus mengumpulkan berkas-berkas yang disediakan pihak field lab untuk diisi oleh pihak puskesmas seperti lembar penilaian, absensi, berita acara, dll. Setelah semua lapangan dan pengumpulan berkas usai, alur terakhir adalah post test (ujian tulis).
Nilai akhir field lab adalah 20% pretest + 60% nilai lapangan + 20% post test. Apabila nilai akhir belum mencapai 70 maka mahasiswa dikenakan remidi berupa ujian tulis. Apabila remidi belum lulus juga maka mahasiswa dipersilakan untuk mengambil topik itu di tahun berikutnya (tidak bisa diambil di semester padat).

COURSE
Course adalah pembelajaran yang tidak bisa dicapai melalui blok, skills lab, maupun field lab. Tidak di setiap semester ada course. Course yang sudah kulalui adalah Course Biomedik Dasar. Course ini berlangsung di sela-sela blok pertama dan awal-awal blok kedua. Course Biomedik Dasar terdiri dari tiga laboratorium: fisiologi, histologi, dan anatomi. Untuk di course ini, pembelajaran di lab tidak seperti di blok-blok yang lain. Pembelajaran di course ini adalah kuliah mendengarkan dosen dan belajar di lab. Sebagai contoh, pembelajaran di lab anatomi adalah melihat dan meraba secara langsung organ-organ manusia secara asli yang sudah diawetkan. Evaluasinya hanya responsi. Apabila belum lulus (<70) maka remidi. Apabila setelah dirata-ratakan dari tiga lab tadi lalu hasil rata-ratanya belum lulus maka mahasiswa dipersilakan mengambil course itu kembali di semester pendek.

Rabu, 04 Januari 2017

eF Ka (Part 2)

Melanjutkan posting yang kemarin, sekarang kita lanjut bahas sistem pembelajaran di Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jadi mata kuliah terdiri dari blok, course, skills lab, dan field lab. Kuliah preklinik (sarjana kedokteran) di sini paling cepat dan normalnya adalah 3,5 tahun. 154 Satuan Kredit Semester (SKS) ditempuh dalam tujuh semester.
Jumlah mahasiswa di angkatanku adalah sekitar 240an dan hanya dibagi menjadi dua kelas. Setiap kelas diisi lebih dari 120 mahasiswa. Namun tiap kelas dibagi menjadi sepuluh kelompok yang tiap kelompoknya beranggotakan sekitar 12-13 mahasiswa. Kelompok itu akan menjadi kelompok untuk diskusi tutorial, skills lab, field lab, dan beberapa laboratorium.


BLOK
Blok biasanya berbobot empat sks dan ditempuh dalam waktu tiga pekan. Satu blok terdiri dari tiga skenario diskusi tutorial, beberapa kuliah penunjang, beberapa praktikum laboratorium. Di masa preklinik ini ada 27 blok yang akan ditempuh dalan tujuh semester. Tiap semesternya ada empat blok. Setiap usai dua blok akan diadakan ujian blok. Nilai blok didapat dari 60% nilai ujian blok + 20% nilai diskusi tutorial + 20% nilai laboratorium. Apabila mahasiswa belum lulus (<70 atau di bawah B) pada blok tertentu maka mahasiswa diberi kesempatan untuk remidi. Apabila remidi belum lulus juga maka mahasiswa dipersilakan untuk mengambil blok itu kembali di semester pendek yang diadakan di antara semester ganjil dan genap (bukan sebaliknya). Maksimal setiap sekali semester pendek mengambil dua mata kuliah (blok dan/atau course). Apabila hingga semester pendek terakhir masih ada yang belum lulus maka mahasiswa dipersilakan mengulang blok itu di semester padat VIII.

DISKUSI TUTORIAL
Pembelajaran di sini tidak mengandalkan kuliah yang sekadar mendengar dosen menyampaikan kuliah namun permbelajaran di sini adalah belajar berbasis penyelesaian masalah (problem based learning). Jadi nanti ada skenario yang akan didiskusikan oleh mahasiswa perkelompok didampingi oleh tutor (dosen). Tugas tutor adalah mengawasi diskusi agar mencapai learning objective (poin-poin yang harus dipelajari) dan menilai mahasiswa satupersatu dari diskusi tersebut.
Diskusi tutorial perpekannya ada dua pertemuan yang tiap pertemuannya adalah 100 menit. Pada pertemuan pertama mahasiswa masih boleh berdiskusi secara brainstorming (mengutarakan apa yang ada di benakmu tanpa evaluasi) dan menggunakan prior knowledge (pengetahuan yang sudah diketahui). Adapun di pertemuan kedua maka mahasiswa harus berbicara dengan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


KULIAH PENUNJANG
Kuliah klasik, mahasiswa mendengarkan dosen membawakan kuliah. Dalam satu blok seingatku hanya ada belasan kuliah penunjang. Kuliah penunjang disampaikan oleh beberapa dosen sesuai keahlian dan spesialisasinya. Kuliah penunjang ini akan menjadi bahan untuk ujian blok.


LABORATORIUM
Ada banyak laboratorium yang ada di fakultas kedokteran, seperti laboratorium histologi, anatomi, fisiologi, farmakologi, biokimia, biomedik, biologi, mikrobiologi, patologi anatomi, fisika, dan mungkin masih ada lagi. Tiap blok mengandung beberapa lab tergantung bloknya.
Menjalani pembelajaran di lab tidak hanya praktikum saja, namun ada asistensi (penyampaian materi oleh asisten lab), pretest (ujian sebelum praktikum), post test (ujian setelah setiap praktikum), dan responsi (ujian di akhir pembelajaran di suatu lab). Tidak hanya itu saja, sebelum praktikum di beberapa lab praktikan (orang yang melakukan praktikum) sudah harus membuat buku rencana kerja/kegiatan dan setelah praktikum harus membuat laporan praktikum.
Seperti yang sudah dibahas di post sebelumnya, nilai minimal di program studi (prodi) kedokteran untuk lulus adalah 70. Apabila pretest dan/atau post test nilainya dibawah 70 maka akan dikenakan inhall. Inhall adalah hukuman atau bahasa halusnya penugasan sesuai labnya. Inhall tidak menjadikan nilai praktikan menjadi 70. Apabila inhall tidak dikerjakan maka praktikan tidak boleh mengikuti responsi. Itu mengapa inhall bisa disebut hukuman atau juga bisa disebut penyemangat belajar pretest dan/atau post test. Bentuk inhall sendiri antar lab ke lab yang lain tidak sama. Ada yang berupa penugasan resume materi tulis tangan atau diketik. Adapun responsi apabila tidak lulus (<70) maka akan praktikan akan mengikuti remedi. Remedi di prodi kedokteran adalah hal yang biasa.
Setiap lab mempunyai peraturan yang antara lab satu dengan yang lain belum tentu sama. Apabila peraturan lab dilanggar maka praktikan akan dikenakan refrat. Refrat adalah hukuman yang apabila tidak dikerjakan maka praktikan tidak boleh mengikuti responsi. Sama seperti dengan inhall, bentuk refrat antar lab ke lab yang lain tidak sama.


UJIAN BLOK
Setiap usai dua blok akan diadakan ujian blok. Ujian blok akan mengevaluasi apa yang sudah kita dapat dari suatu blok secara keseluruhan. Satu pekan khusus disediakan untuk satu ujian blok (namun terkadang pekan itu masih diwarnai oleh remedi responsi). Biasanya ujian blok adalah ujian yang terdiri dari delapan puluh soal pilihan ganda yang waktu pengerjaannya adalah seratus menit. Pada ujian blok tidak ditanya sekadar hafalan saja, namun juga analisis dan nalar. Berikut contoh soal di ujian blok:
21. Seorang perempuan mempunyai ayah penderita hemofilia tipe A dan ibu normal akan menikah dengan seorang laki laki normal. Bagaimanakah kemungkinan keturunannya menderita hemofilia tipe A?
A. Semua anak laki laki penderita hemofilia tipe A
B. Tidak ada anak yang berpeluang terkena hemofilia tipe A
C. 50% keturunan laki laki akan menderita hemofilia tipe A
D. Anak perempuan 50% hemofilia tipe A
E. Semua anak perempuan adalah pembawa gen hemofilia tipe A
(Ujian Blok Biologi Molekuler FK UNS 2016)
Soal ini harusnya masih bisa dijawab oleh siswa SMA/MA jurusan IPA. Apa hayo jawabanmu? Jawabannya C. Mari kita naik level.
75. Seorang laki-laki berusia 30 tahun bekerja di perusahaan asing datang ke dokter perusahaan untuk melakukan pemeriksaan medical check up. Hasil pemeriksaan fisik: BB/TB : 67 kg/ 160 cm, lingkar pinggang : 95 cm, dan tekanan darah : 140/100 mmHg. Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan kadar trigliserida 252 mg/dL, gula darah puasa 150 mg/dL, HDL-kolesterol 35 mg/dL, dan asam urat 5 mg/dL. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien di atas?
A. Hipertensi
B. Dislipidemia
C. Hiperurisemia
D. Diabetes Melitus
E. Sindroma Metabolik
(Ujian Blok Metabolisme, Nutrisi, dan Obat FK UNS 2016)
Apa hayo jawabannya? Setahuku E. CMIIW.
Soal ujian blok, responsi, dan sebagainya tidak boleh dibawa oleh mahasiswa setelah dikerjakan dan tidak boleh difoto. Namun untuk membantu belajar apabila remedi dan membantu adik tingkat, kami para mahasiswa dikoordinasi oleh angkatan menghafalkan soal dan pilihan jawaban. Nomor kursi ini menghafal soal ini, dst. Setelah ujian, soal yang sudah dihafal dikumpulkan ke pengurus angkatan. Setelah itu, soal-soal yang berhasil dihafal (apabila angkatan itu mengkehendaki) akan dibahas oleh tim pembahas soal angkatan itu.


BIAYA KULIAH
Biaya kuliah di prodi kedokteran apabila dibanding dengan prodi lain memang terkenal cukup mahal. Biaya kuliah di sini hanya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang besarnya disesuaikan dengan keadaan ekonomi keluarga mahasiswa. Di UNS setelah dinyatakan diterima, mahasiwa baru akan diberi dua pilihan: siap membayar UKT tertinggi atau mengunggah (upload) berkas-berkas yang diminta agar sistem UNS dapat menentukan besar UKT. 
Screenshot 12 Mei 2016

Apabila UKT yang ditentukan oleh sistem masih terasa terlalu mahal maka UNS menyediakan jadwal untuk sanggah (kecuali untuk jalur mandiri). Mahasiswa diminta untuk menggungah berkas-berkas dan menghadiri wawancara. Jalur masuk tidak mempengaruhi besaran UKT sekalipun jalur mandiri. Pada program sarjana/diploma tidak ada uang pangkal bahkan jalur mandiri sekalipun. Besaran UKT di angkatanku yang berhasil kudapatkan setelah menanyakan teman-teman angkatan FORNIX (nama angkatan 2016 untuk Prodi Kedokteran UNS) adalah berikut:
Rp6.750.000
Rp10.250.000
Rp13.750.000
Rp17.500.000
Rp19.500.000
Rp21.839.500

Adapun mahasiswa bidikmisi dibebaskan dari membayar UKT dan mendapat uang bulanan dari negara.


Pembahasan ini masih belum selesai. Tentu masih penasaran kan apa itu skills lab, field lab, dan lain-lainnya? Nantikan di posting selanjutnya!

DISCLAMER: Posting ini sepengetahuan penulis. Penulis terbuka jika ada yang ingin ditanyakan atau ada yang merasa tulisan ini tidak sesuai dengan kenyataan.

Selasa, 03 Januari 2017

eF Ka (Part 1)

Belum terbayang beberapa tahun yang lalu diriku sekarang berkuliah di fakultas kedokteran. Sungguh kita tidak tahu masa depan bagaimana. Dahulu yang terbayang di benak diriku adalah kuliah di fakultas yang banyak keluarga sudah pernah mengecap di sana. Ternyata tidak sama, yang kurasakan sekarang tidak seperti dengan cerita mereka. Oleh karena itu sekarang diriku ini mau berbagi apa yang sekarang kurasakan.
Sistem perkuliahan di program studi kedokteran di universitas-universitas yang ada di Indonesia tentu satu sama lain tidak persis sama. Nah, sekarang diriku ingin bercerita apa yang dirasakan dari sistem perkuliahan di Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sebelum kita bahas sistem kuliah di FK, biasanya di dunia perkuliahan pada umumnya di awal semester mahasiswa akan menentukan rencana studinya untuk satu semester ke depan dengan mengisi kartu rencana studi (KRS). Yang kutahu di jurusan lain, apabila sudah mengambil mata kuliah yang ada dengan jadwal tertentu (contoh: Senin 7.50-9.30) maka selama satu semester jadwal kuliahnya sepanjang semester itu akan sesuai dengan jadwal mata kuliahnya (jadwal pekanan). Jadi bisa saja dia saat mengisi KRS memilih mata kuliah yang ada di hari yang dia inginkan (sesuai persediaan) sehingga hari tertentu dia libur (tidak ada jadwal kuliah).
Nah berbeda dengan jurusanku, mata kuliahnya bukanlah terjadwal pekanan jadi tidak ada jadwal pekanan yang tetap. Setiap pekan akan terus ada jadwal baru. Sistem perkuliahan di sini adalah blok. Jadi dalam satu blok kita belajar topik tertentu dengan pembahasan dari pelbagai disiplin ilmu. Contohnya blok syaraf (padahal diriku belum sampai situ hehe), kita akan belajar struktur anatomisnya, struktur jaringannya (histologi), cara kerjanya (fisiologi), penyakit-penyakitnya (patologi), obat-obatan yang terkait (farmakologi), dan masih banyak lagi tergantung sedang membahas blok apa. Satu blok terdiri dari 3 skenario tutorial, beberapa kuliah penunjang, beberapa praktikum di laboratorium (tergantung blok apa), dan ditempuh dalam waktu tiga pekan. Setiap usai dua blok maka akan diadakan ujian blok (UB) selama dua pekan. Hal itu berulang hingga persemester selesai empat blok.
Perkuliahan tidak hanya ditempuh dari blok saja, namun juga dari course, skills lab, dan field lab. Lanjut bahas di post selanjutnya ya!
/