Selasa, 09 Januari 2018

Longlife Learning

اطلب العلم من المهد إلى اللحد

Ini adalah sebuah kalimat yang diajarkan dalam pelajaran mahfuzhat (kata-kata mutiara bahasa Arab) kepada santri pada tahun pertamaku di pesantren. Artinya harfiyahnya kira-kira seperti ini: tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahat. Pada aslinya di bahasa Arab adalah lahad menggunakan huruf d, entah mengapa saat diserap di bahasa Indonesia menjadi lahat menggunakan huruf t. Kembali ke ke kalimat itu, tentu kita paham makna aslinya adalah tuntutlah ilmu sepanjang hayat. Bahasa kerennya longlife learning.

Dalam menghafal Alquran pun dikenal istilah mengulang hafalan alias murajaah sepanjang hidup. Tanpa murajaah, hafalan yang sudah ada akan tiada. Bahkan ditekankan bahwa kewajiban bukanlah menghafal seluruh isi Alquran melainkan menjaga apa yang sudah dihafal. Tentunya dengan murajaah seumur hidup.

Saat masuk kedokteran, diriku ini bertemu lagi dengan konsep longlife learning. Menjadi dokter artinya harus menjadi pembelajar seumur hidupnya. Tidak bisa dokter hanya mengandalkan ilmu yang didapatkan saat masih kuliah saja. Setiap tahun akan ada perkembangan dan perubahan dalam ilmu ini. Jadi teringat di sebuah kuliah saat masih di blok pertama, saat itu dosen mengutip perkataan Dekan FK Harvard yang kira-kira artinya, "Para mahasiswa saya kaget saat saya mengatakan hal ini kepada mereka: setengah yang kalian diajari di fakultas kedokteran akan terlihat salah dalam sepuluh tahun ke depan. Masalahnya adalah dosen kalian tidak ada yang tahu setengah mana yang akan salah."


Sebagai contoh nyata, pada guideline hipertensi (tekanan darah tinggi) JNC 7 tahun 2003 yang direvisi menjadi JNC 8 tahun 2014, hipertensi didefinisikan saat tekanan darah ≥ 140/90 mm Hg. Pada guideline hipertensi terbaru yaitu AHA 2017, hipertensi didefinisikan saat tekanan darah sistol ≥ 130 mm Hg ATAU tekanan darah diastol ≥ 80 mm Hg (penggunaan kata "atau" berarti jika salah satu sudah tercapai maka sudah dapat didefinisikan sebagai hipertensi). Tentu ini hanya secuil dari banyaknya contoh perubahan definisi dalam ilmu kedokteran. Dapat kita lihat dari sini dinamisnya ilmu kedokteran, apabila kita tidak memperbarui ilmu maka kita akan 'salah'.

Jangan pernah lelah untuk belajar. Pastikan di setiap hari selalu ada ilmu baru yang dipelajari baik itu ilmu dunia maupun akhirat. Ilmu sangatlah luas, dia tidak akan memberikanmu sebagiannya hingga kamu memberikannya seluruh dirimu. (العلم لن يعطيك بعضه حتّى تعطيه كلّك)

Intinya, untuk kamu yang sedang belajar walaupun sudah liburan untuk alasan apapun itu baik persiapan olimpiade ataupun remediasi, semangat ya! 😊 Ingat tujuan lebih panjangmu, untuk Allah kemudian untuk pasienmu di masa depan 😉

Jatiasih, 9 Januari 2018
طالب العلم مدى الحياة
(Longlife Learner)
بخاري أحمد مسلم
Bukhori Ahmad Muslim

Daftar Pustaka
Brown, M. (2003). The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. The JNC 7 Report. Evidence-Based Eye Care, 4(3), pp.179-181.
Michael R. Page, R. (2014). The JNC 8 Hypertension Guidelines: An In-Depth Guide. American Journal of Managed Care, [online] http://www.ajmc.com/publications/evidence-based-diabetes-management/2014/january-2014/the-jnc-8-hypertension-guidelines-an-in-depth-guide [diakses 9 Januari 2018].
Shen, WK, Sheldon, RS, Benditt, DG, Cohen, MI, Forman, DE, Goldberger, ZD, Grubb, BP, Hamdan, MH, Krahn, AD, Link, MS, Olshansky, B, Raj, SR, Sandhu, RK, Sorajja, D, Sun, BC & Yancy, CW 2017, '2017 ACC/AHA/HRS Guideline for the Evaluation and Management of Patients With Syncope: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines, and the Heart Rhythm Society' Circulation. DOI: 10.1161/CIR.0000000000000499

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

/