Jika kamu mendengar kalimat fastabiqul khoirot (فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ), apakah makna pertama yang kamu pikirkan? Apakah "Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan"? Benar, Alquran terjemahan versi Kementerian Agama Republik Indonesia juga menerjemahkan seperti itu (karena kalimat ini dua kali disebut di Alquran: Al-Baqarah ayat 148 dan Al-Maidah ayat 48), namun izinkan saya berbagi makna selain itu yang saya dapatkan saat Rapat Besar MTQ UNS hari ini dari Drs. H. Charis Muanis.
Jika kita bedah satu demi satu kata yang ada pada kalimat itu, maka kita akan dapatkan huruf fa' di awal yang bermakna "maka" disambung dengan "istabiquu" yang merupakan kata kerja perintah kepada kalian untuk lomba lalu diakhiri dengan kata selanjutnya "al-khoirot" bentuk jamak dari "al-khoir" yang bermakna kebaikan. Jika kita gabung maka ada dua makna yaitu "maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan" dan makna satunya lagi mungkin kurang populer dan ingin saya bahas kali ini: "maka perlombakanlah kebaikan".
Mengapa saya mengangkat makna ini? Sebagai mahasiswa yang ingin belajar soft skill di kepanitiaan salah satunya kepanitiaan lomba, terkadang saya kehilangan arah.
"Ngapain sih capek-capek ngadain lomba nanti yang menang kan pasti peserta."
"Ngapain dah jadi panitia lomba nanti yang dapar prestasi juga peserta yang menang bukan panitia."
"Ngapain dah capek-capek bikin lomba kan disuruhnya berlomba-lombalah dalam kebaikan, jadi peserta aja!"
Namun setelah menemukan makna "perlombakanlah kebaikan", saya kembali tersadar. Ini adalah perintah Allah (karena menggunakan kata kerja perintah) yang jika dikerjakan dengan ikhlas apapun posisi kita dalam hal ini akan berbuah balasan baik dari-Nya. Dalam urusan pahala, seorang ketua pelaksana tidak dapat mendaku lebih banyak pahalanya daripada pembawa acara bahkan penyiap sound system sekalipun.
So, semangat buat kamu yang sedang memperlombakan kebaikan, apapun kebaikan itu, apapun posisimu itu :)
Muslim, B.A.