Tulisan ini disusun dari sudut pandang orang yang mendatangi pernikahan, bukan sebagai orang pertama maupun kedua, hanya menjadi orang ketiga.
Entah hanya perasaanku saja atau memang benar-benar kenyataan, rasanya banyak sekali yang mengadakan pernikahan di akhir pekan ini. Aku sendiri yang menghadiri pernikahan dan melihat di story Instagram beberapa temanku menghadiri pernikahan. Apakah sekarang sedang musim kondangan? Bisa jadi, tapi bukan itu yang mau dibahas.
Banyak orang yang mengatakan bahwa pernikahan tidak hanya menyatukan 2 insan namun juga menyatukan 2 keluarga. Aku setuju, tapi menurutku pernikahan juga menyatukan 1 keluarga itu sendiri.
Keluarga besar yang mengalami 'diaspora' karena anggotanya membuat cabang keluarga kecil akhirnya kembali berkumpul bersama lagi dalam acara pernikahan, bahkan lebih banyak yang datang daripada mudik lebaran sejak Mbah Kakung dan Mbah Putri tiada. Suasana lebaran lokal pun terasa. Kembali sadar makna hakiki keluarga setelah makna itu terasa rancu karena digembor-gemborkan di organisasi ataupun kepanitaan bahwa kita adalah keluarga.
Namanya kumpul keluarga besar, pertanyaan-pertanyaan khas lebaran pun kembali menjadi tantangan generasi umuran 20-an untuk menjawabnya, "Kapan nih kamu bisa ngumpulin keluarga besar lagi kayak sekarang?" Alhamdulillah, pada kali ini bukan aku yang menjadi target pertanyaan.
Muslim, B.A.