Bertahun-tahun ane amati antara kehidupan nyata ane dan tulisan-tulisan di blog ini, ternyata hasilnya adalah tercapainya mayoritas impian ane yang tertoreh di blog ini walaupun masih ada yang belum tercapai. Namun ane tak boleh berbangga karena ini semua adalah karunia dari Allah yang akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Namun perlu diperhatikan juga, bahwa menulis di sini tidaklah semudah berkhayal dalam hati. Perjuangan menulis tidaklah mudah, karena sangatlah berat berjuang melawan malasnya menulis ditambah mandek saat menulis. Namun dibalik itu ane yakin pasti ada hikmahnya.
Ngomong-ngomong tentang hikmah, ane menjadi teringat setahun yang lalu ada lomba blog di DQM. Saat itu ane membuat blog baru yang Alhamdulillah page visit-nya sudah melampaui jauh dari 'kakaknya', yaitu blog ini sendiri. Tercatat pada 4 Januari 2013 tepatnya pada pukul 14:00 blog "Hikmah dari Seberang" sudah dikunjungi 1838 kali..
Udahan dulu pembukaannya, sekerang kita ke intinya, oke? Kita harus mampu membedakan rencana, impian, dan mimpi. Menurut ane pribadi, rencana itu lebih realistis daripada impian ataupun mimpi. Adapun untuk pembahasan di sini, ane tidak perbedaan impian dan mimpi. Tahapan awal mencapai sesuatu adalah impian (atau mimpi) lalu kita berdoa, jika capaian kita sudah terlihat dekat baru kita berencana. Ada kata-kata yang perlu kita fahami saat berenca, yaitu: "Manusia boleh berencana, namun Allah lah yang menentukan". Jika kita fahami kata-kata ini, maka kita akan mengerti mengapa terjadi sesuatu yang tak terencana.
Bicara tentang rencana, rencana ane ke depan dekat-dekat ini adalah dapat menghafal Al-Qur'an secara keseluruhan dan dapat menyetorkan semua saat ujian tahfidz dengan lancar (adapun tentang ujian dapat dibaca di post-post sebelumnya) dan tampil dengan sebaik-baiknya (alias terbaik) saat MTQ/MHQ 30 Juz. Tidak hanya itu saja, ane bertekat agar nilai total UN ane 38,00 dan masuk sekolah lanjutan (SMA/MA) yang terbaik Untuk saat ini, rencana sekolah lanjutan ane ada 2, yaitu antara SMAIT DQM alias melanjutkan di tempat lama dan MATIQ IPA (Madrasah Aliyah Tahfidzul Qur'an) Isykarima. Memang kedua-duanya adalah pesantren tahfidz, namun ada beberapa hal yang mengganjal yang belum waktunya ane sampaikan di sini. Akhir kata, ane memohon kepada Allah agar menunjukkan jalan terbaik-Nya.
Semua ini ane sampaikan BUKAN UNTUK PAMER, namun sesuai pengalaman yang menunjukkan tercapainya rencana-rencana yang telah tertulis di blog ini. Mungkin karena doa pembaca. Terima kasih...
Ane pribadi minta maaf jika bahasanya masih blepotan, karena ane masih terbawa Bahasa Arab yang mengulang kata-kata yang bermakna mirip untuk menegaskan dan ane masih belum berpengalaman dalam dunia tulis-menulis.